PENGGUNAAN
SUMBER DAYA
DAN
KESEIMBANGAN
ALAM
Menilik
kembali lingkungan hidup kita, kualitas SDM menjadi pengaruh utama dalam
masalah kerusakan alam. Putusnya pendidikan anak-anak sekolah mengakibatkan kurang pengetahuan dalam masyarakat.
Anak-anak yang putus sekolah dan ikut bekerja bersama keluarganya, lalu memilih
untuk menikah, Meningkatnya angka kelahiran, dengan pendidikan yang hanya
sebatas SD SMP tak banyak yang mampu mereka pikirkan selain berfikir dengan
bekerja mereka mendapatkan banyak uang.
Tapi tak ada tentang dampak yang akan ditimbulkan.
Dampak
dari minimnya kualitas SDM, membuat masyarakat mudah dibodohi. Pada kaum
minoritas masyarakat terkadang dapat di iming-imingi dengan janji-janji dan
uang dalam pembelian lahan mereka, sehingga kerena kurangnya pengetahuan
masyarakat mereka pun dengan mudah memberikan lahan mereka terpikat dengan
keuntungan tinggi pada saat itu juga. sehingga meningkatnya
penambangan-penambangan ilegal. Selain itu menjadi mata mencaharian pokok bagi
masyarakat didaerahnya yang tak punya mata pencaharian lain lagi dilahan
awalnya yg telah terjual. Berpengaruh pada suasana hutan yang dari generasi
kegenerasi semakin hilang, rimbunnya hutan benganti dengan gersangnya lahan
karena gundulnya hutan. Dikalimantan sendiri kegiatan eksploitasi semakin
meningkat, orang mengambil apa yang menguntungkan secara terus menerus dari
alam untuk mendapatkan keuntungan yang besar, seperti ekspoitasi batu bara,
tambang emas, lahan sawit. Kegiatan itu memberikan hasilnya menguntungkan bagi
para investor.
Dampak
negatifnya, kita tahu batu bara merupakan sumber daya yang tak terbarukan,
jika terus-menerus diambil tentu akan habis. Selain itu penambangan batu bara,
emas dan perluasan lahan sawit juga berdampak pada kerusakan alam (hutan),
mengakibatkan hilangnya hutan perawan dibeberapa wilayah kalimantan. Dimana
mereka melakukan perluasan lahan dan dampaknya mempersempit hutan. Dan limbah-limbah
dari perusahaan tersebut kebanyakan tidak diperhatikan oleh pihak terkait,
mengakibatkan merusak lingkungan sehingga masyarakat yang merasakan dampak
negatifnya.
Penambangan
batu bara dan emas tidak bersifat permanent di satu tempat, dimana ketika emas
maupun batu bara telah habis ditempat penambangan tersebut maka mereka akan
berpindah mencari lokasi baru yang memiliki isi lagi. Seperti di daerah saya,
ketika suatu perusahaan telah tutup, maka tanah dan lingkungan yang rusak tempat
perusahaan tersebut pernah berdiri tidak
ada pertanggung jawabannya, lahan gundul ditinggalkan begitu saja, karena itu tidak
jarang terjadi tanah longsor dan banjir
didaerah pemungkiman karena tidak ada lagi pohon-pohon yang menahan air dan
tanah. sebuah hal yang nyata dilingkungan penambangan emas dibarito utara
mayoritas anak-anak hanya mampu menamatkan pendidikan mencapai SD-SMP,
memperlihatkan minimnya kualitas SDM.
Limbah-limbah
pun tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan. Seperti limbah sawit, pihak
perusahaan tak begitu memperhatikanya. Hingga mengakibatkan pencemaran udara
karena pembusukan limbah sawit, mengakibatkan banyaknya lalat dilingkungan
sekitar menjadi sangat mengganggu. Sementara pihak perusahaan hanya pergi
dengan keuntungan yang telah didapat dan tidak peduli dengan kerusakan yang
terjadi. Selain limbah sawit kegiatan penambangan emas pun memberi dampak
negatif bagi lingkungan, bagi penambangan emas yang dilakukan di air, sungai
menjadi tercemar, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Tindakan
tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya merusak alam dan merugikan
masyarakat.
Terlepas
dari masalah perusahaan yang merusak lingungan, Kerusakan lingkungan itu
sendiri juga merupakan dampak dari limbah rumah tangga. Pola kehidupan sosial
masyarakat yang memposisikan perempuan sebagai pengelola urusan domestik segala urusan kerumahtanggaan, membuat kegiatan
perempuan menghasilkan sumbangan yang besar terhadap pengaruh lingkungan,
dampak dari perusahaan rumah tangga ini dapat mempengaruhi pencemaran terhadap
lingkungan, seperti: Pemakaian bahan-bahan untuk mandi, cuci, dan lantai-yang
terbuat dari bahan kimia dapat merusak ekosistem tanah. Air sisa deterjen
atau sabun yang terakhir akan menjadi saluran pembuangan. Apalagi jika
dialirkan langsung ke tanah atau halaman rumah, maka ekosistem di dalam tanah
akan hilang.
Tidak
bisa dipungkiri jika secara tidak langsung kita sendiri telah ikut
berkontribusi dalam kerusakan alam ini, kenaikan kapasitas penduduk mengakibatkan diperlukanya perluasan lahan dan meningkatnya
kebutuhan perekonomian, sementara kita memiliki daya yang terbatas dari alam
untuk mengukur antropotrisme yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional suatu negara. Sehingga
untuk menyeimbangkannya dari waktu kewaktu dilakukan pembangunan untuk mencapai
masyarakat modert. Namun
sayangnya sebagai
masyarakat modern kita merupakan masyarakat konsumtif dan menjadi sebuah budaya
konsumerisme. Akarnya adalah agar ekonomi bisa terus berjalan dengan baik,
maka anggota masyarakat harus terus membeli. Tidak jarang
kita sendiri kerap membeli barang baru yang sebenarnya tidak kita butuhkan,
dimana ini merupakan sifat konsuntif manusia yang Materialisme. Akibat dari
budaya konsumenrisme kita maka meningkat pulalah suatu produksi untuk
mencukupkannya, namun karena esensi manusia bersifat material atau fisik maka
kita tak pernah merasa cukup. Akibatnya dilakukan eksploitasi.
Memang
tidak semua pembangunan memberikan dampak negatif, karena pada awalnya
dilakukan pembangunan bertujuan untuk memberi kehidupan yang lebih baik dan
lebih mudah. Seperti pembukaan perusahaan memberikan lowongan kerja, terlebih
jika saat ini sangat sulit mencari lowongan pekerjaan, dan adanya perusahaan
tersebut merupakan peluang bagi para pengangguran. kegiatan penambangan ini
merupakan sumber penghasil pokok bagi sebagian besar masyarakat diaerahnya,
jadi ini pun tidak dapat kerugian karena memberikan keuntungan. Namun kesalahan
kita, kita cendrung melihat keuntungan jangka dekat, tanpa mau peduli dengan
kerugian / kerusakannya. Karena semuanya berasal dari alam, namun kita cendrung
mengeruk hasil alam tanpa menjaga keseimbangan alam tersebut. Jumlah hutan yang
ditebang tidak seimbang dengan jumlah pohon yang ditanam, dampak dari
limbah-limbah perusahaan tersebut tidak di tanggulangi dengan baik. Pada
akhirnya lebih banyak kerugiannya ketimbang manfaatnya. yang menimbulkan krisis
ekologi.
Saat ini telah muncul gerakan
ekofeminisme, gerakan yang menghubungkan antara feminisme dengan ekologi. upaya
pelestarian lingkungan yang dipelopori oleh kaum wanita dalam sebuah kesadaran
feminisme. Dalam prakteknya para kaum feminis lebih ahli dalam hal keindahan
maka mereka dapat melakukan Daur ulang, seperti melakukan pemisahan sampah organik dan non organik
dapat diolah ulang. Menjadikan suatu
bahan bekas menjadi bahan baru yang indah dan berguna untuk mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru. Selain itu para ibu dapat lebih memperhatikan
pendidikan anak-anaknya, sehingga ini pun akan berpengaruh dalam peningkatan
sumber SDM. Namun ini pun tidak dapat
berjalan baik jika hanya bersifat individualis antar kaum peminis, ini juga
dibarengi dengan upaya kerjasama yang baik antara laki-laki dan perempuan
sebagai sesama penghuni muka bumi, maka
memiliki tanggung jawab bersama yaitu melestarikan hidup, tidak hanya sebagai pengguna tapi juga
melestarikannya demi keberlangsungan hidup di muka bumi.
Indonesia juga memiliki Kearifan lokal
yang beragam, di wilayah kalimantan saja begitu banyak suatu pandangan maupun
aturan pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti perilaku masyarakat
sehari-hari dari adat dan tradisi yang berbeda diajarkan turun-temurun, dan
kebanyakan masih sangat bersentuhan dengan alam contohnya seperti petak pelaku
dalam budaya orang dayak, dimana dalam hal ini mereka menempatkan perempuan
sebagai makhluk yang istimewa, yang dihargai dengan sbuah tanah yang melambangkan
tempat kehidupan bagi segala
makhluk.membuat contoh hubungn yang baik dalam ekofeminisme.
Marilah
kita dengan kesadaran tingkatkan kepedulian terhadap ekologi, membuat
lingkungan menjadi lebih baik, lingkungan yang bersih, indah dan rapi. Agar kita
tidak hanya sebagai pengguna, namun dapat melestarikannya juga dimana ini pun
untuk kepentingan kita yang menempati bumi. Untuk lahan-lahan tandus yang
ditinggalkan karena perpindahan lahan perusahan, lakukan reboisasi untuk
memulihkan ekosisten. Menanam tumbuhan yang nantinya dapat dimanfaat jangka
panjang, bagi kita dan anak cucu kita. Kemajuan zaman tidak dapat kita hindari,
lalu untuk masalah mengatasi semua kerugian/kerusakan alam yang tak terbarukan,
dalam jangka panjangnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sumber daya
manusianya untuk dapat melestarikan dan memperkaya sumber daya alam.
Para anak wajib mendapatkan haknya untuk
menuntut ilmu, dengan begitu kita akan mengahasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas, menghasilkan generasi-generasi yang kreatif berfikir kritis. Namun meningkatkan kualitas SDM bukan
hal yang dapat dilakukan dengan dingkat, dan dalam proses peningkatan SDM
tersebut kita pun harus memikirkan apa yang harus dilakukan selagi SDM masih
dalam proses peningkatan. Untuk itu kita
dapat memulainya dengan hal-hall kecil seperti tiak membuang sampah
sembarangan, mengurangi kosumsi kita, kita harus lebih selektif dalam memilih
antara kebutuhan dan keinginan. Lalu untuk menghemat energi kita dapat
memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari alam yang bisa langsung
di gunakan secara bebas dan bisa diperbaharui oleh alam secara alami dan
jumlahnya tidak terbatas. Ini adalah sumber energi alternatif yang bisa kita
gunakan sebagai pengganti dari energi tak terbarukan. Contohnya adalah sinar
matahari yang mempunyai manfaat luar biasa untuk alam semesta kita dan untuk
diri kita. Lalu ada angin yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik yang
bisa digunakan tanpa takut kehabisan angin. Selanjutnya ada panas bumi yang
menjadi sumber panas utama yang ada dibumi selain matahari.